Jumat, 25 Januari 2013

Tulisan - Konsepsi Ilmu Kebudayaan Dasar dalam Kesusastraan


Pengertian ilmu budaya dasar
            Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar kebudayaan, dan budaya memang merupakan salah satu jiwa dan nilai-nilai yang ada di masyarakat.

Pengertian sastra dan seni
             Sastra yang merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman. Peranan sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepda masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan dalam pembangunan.

Ilmu budaya dasar sangat erat hubungannya dengan sastra, kerena materi yang di ulas oleh ilmu budaya dasar juga berkaitan dengan kesastraan.

Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa

            Prosa adalah jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta ide.
Prosa dibagi menjadi dua, yaitu prosa lama dan prosa baru.

  • Prosa lama antara lain : Hikayat, sejarah, kisah, dongeng, dan cerita berbingkai.
  • Prosa baru antara lain : Roman, novel , cerpen , riwayat, kritik, resensi, dan esai.

Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi

            Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetikanya untuk tambahan atau selain arti sematiknya.
Jenis-jenis puisi antara lain :
1. Puisi lama : puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
2. Puisi baru : bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
3. puisi konteporer : secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.  

Tulisan - Agama dan Masyarakat


pagi hari dimana Allah menyemai banyak berkah bertabur | sementara 
sebagian manusia yang rayakan tahun baru malah tidur
sementara jalanan berserak sampah hasil perayaan tahun baru | sudahlah berfoya-foya masih juga menyusahkan
adzan shubuh berkumandang sebagian masih tidur temaram | wajar saja karena telinganya pekak oleh dentuman petasan semalam
alhamdulillah masih ada yang menasihati bahaya rayakan tahun baru | ada pula Muslim yang dengan gelarnya berusaha menipu
alhamdulillah masih banyak Muslim yang menjaga diri | jauhkan dari perayaan tak bermanfaat lagi kotori hati
bagi kita perayaan tahun baru kemarin jadi sentilan | betapa sedikit waktu dibanding pekerjaan
sepinya Masjid saat shubuh jadi indikasi dakwah kita | mungkin belum banyak pencerahan yang didapat dari lisan amal kita
mari beristighfar sebanyaknya bukan hanya atas khilaf pribadi | namun atas khilaf saudara yang juga cerminan DIRI.

Tulisan - Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

INDONESIA NEGARA TERKAYA DI DUNIA ?
INILAH NEGARA TERKAYA DI PLANET BUMI YANG BAHKAN AMERIKA, TIMUR TENGAH SERTA UNI EROPA TAK DAPAT MENYAINGINYA,
TAPI BUKANKAH NEGARA ITU DALAM KONDISI TERPURUK 
?
HUTANG,KEMISKINAN,KORUPSI DLL..
APA YANG TERJADI 
?
MARI KITA URAI SEHINGGA KENYATAAN NEGARA INI TERUNGKAP SESUNGGUHNYA!
INDONESIA MEMILIKI PERTAMBANGAN EMAS TERBESAR DENGAN KUALITAS EMAS TERBAIK DI DUNIA, DI AREA FREEPORT.
INDONESIA MEMILIKI CADANGAN GAS ALAM TERBESAR DI DUNIA, DI BLOK NATUNA.
INDONESIA MEMILIKI HUTAN TROPIS TERBESAR DI DUNIA DENGAN LUAS 40 JUTA HEKTAR DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PLASMANUTFAH TERLENGKAP DI DUNIA.
INDONESIA MEMILIKI LAUTAN TERLUAS DI DUNIA, DIKELILINGI SAMUDRA PASIFIK DAN HINDIA SEHINGGA MEMILIKI JUTAAN SPESIES IKAN.
INDONESIA MEMILIKI TANAH YANG SANGAT SUBUR, DILINTASI GARIS KHATULISTIWA SEHINGGA MEMILIKI INTENSITAS MATAHARI DAN CURAH HUJAN TINGGI.
INDONESIA MEMILIKI BERMACAM TEMPAT WISATA DAN PEMANDANGAN ALAM EKSOTIS.
INDONESIA MEMILIKI 200 JUTA JIWA PENDUDUK KE-4 TERBESAR DI DUNIA.
NAMUN, INDONESIA PUN MEMILIKI...
31,02 JUTA JIWA PENDUDUK MISKIN PADA MARET 2010.
KUALITAS PENDIDIKAN RENDAH, MENDUDUKI RANGKING 102 DARI 179 NEGARA.
HUTANG NEGARA SEBESAR 1.667 TRILIUN RUPIAH PADA 2010, YANG MERUPAKAN HUTANG TERBESAR DALAM SEJARAH INDONESIA.
TINGKAT KORUPSI TINGGI, KE-5 TERBESAR DI ASIA TENGGARA.
JADI, APA YANG SEBENARNYA TERJADI DENGAN BANGSA INI
 ?
DAN APA YANG HARUS KITA LAKUKAN 

Tulisan - Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat


       Pertentangan Sosial adalah suatu kegiatan  yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman. contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. contoh yang paling sering kita lihat adalah tauran, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.
          Pertentangan sosial juga biasanya terjadi dalam kehidupan rumah tangga yaitu KDRT mulai dari tahun 2000 kasus KDRT  sering terjadi di indonesia.
sebenarnya pertentangan sosial bisa di hilangkan dengan cara percaya, terbuka dan saling pengertian dan karna itu sikap yang seperti di sebutkan tadi harus di tanamkan dari kecil.

Contoh-Contoh Kasus yang Sedang Terjadi di Indonesia
       Contoh kasus pertentangan sosial yang sedang terjadi di indonesia antara lain adalah kasus mesuji, yang diakibatkan tidak adanya penyelesaian masalah yang baik. Sehingga terjadinya persengketaan tanah antara masyarakat dengan  pihak lain. Contoh lain peristiwa di Bima, Nusa Tenggara Timur, terjadinya pertumpahan darah karena adanya perselisihan antara warga dengan perusahaan pertambangan yang akan membuka lahan pertambangan di wilayah tersebut namun di tolak oleh masyarakat di wilayah tersebut.
       Agar tidak terjadi lagi kasus-kasus tersebut di indonesia,  masyarakat indonesia harus menanamkan sikap dan kesediaan menenggang dan sikap terbuka golongan penguasa sehingga meniadakan kemungkinan deskriminasi.

Faktor-Faktor Pendorong
1. Homogenitas kelompok
2. Besar kecilnya kelompok, pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga akan mempercepat proses integrasi sosial.
3. Mobilitas geografis
4. Efektifitas dan efesiensi komunikasi, komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi sosial.
5. Perpindahan fisik

Tulisan - Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


Masyarakat Desa

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.
Desa menurut Widjaja (2003) dalam bukunya Otonomi Desa menyatakan bahwa
Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat
Desa juga merupakan suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi, sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintah Daerah, desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masyarakat Kota

Masyarakat kota adalah sekumpulan manusia dalam jumlah besar yang berinteraksi dalam sebuah daerah besar. Dimana dalam melakukan interaksi tersebut pemerintah sebagai pemimpin dari kelompok tersebut membuat peraturan – peraturan. Tujuan dari peraturan – peraturan yang dibuat oleh pemerintah adalah sebagai pembatas kegiatan perseorangan. Dalam melakukan kegiatan di dalam kelompok tersebut, setiap individu atau perorangan harus mengerti apa peraturan yang berlaku di daerah yang mereka tempati atau tempat yang mereka pijaki. Seperti saat anda berkendara di jalan raya, di perpustakaan, dan lain sebagainya.
Tetapi kehidupan masyarakat kota sekarang kebanyakan tidak mengikuti peraturan yang ada disekitar lingkungan mereka. Seperti kehidupan masyarakat di kota Jakarta. saat anda berkendara, pernahkan anda melihat para pengendara sepeda motor berhenti dibelakang garis separator lampu merah? Saya rasa tidak. Atau pernahkah anda melihat para pengendara melintas di jalur khusus busway? Saya rasa sering, walaupun tidak dalam keadaan macet. Dalam hal ini manusia diperlukan pembelajaran “Bagaimana menahan kesabaran dalam berlalu lintas?”. Tetapi pemerintah masih saja kurang baik dalam memelihara ketertiban lalu lintas. Berbeda dengan halnya peraturan berlalu lintas di Amerika. Setiap jalan atau jalur, diberikan peraturan berupa kecepatan maksimal, bahkan ada parkir khusus untuk penyandang cacat. Ini hanya sebagian kecil contoh dari kehidupan masyarakat kota.

PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA

            Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
            Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
source:
http://bimcibedug.bandungbaratkab.go.id/karakteristik-masyarakat-di-pedesaan/
http://tyomulyawan.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/

Agama dan Masyarakat


Aliran Sesat Kesalahan Pendidikan Agama

Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang terjebak aliran sesat karena guru-guru agama lebih 
mementingkan pengetahua agama dari pada pendidikan agama yang membentuk prilaku anak didik.
  Tokoh pendidikan Dr. Arif Rahman, Selasa (13/11), mengingatkan akibat pendidikan  agama yang hanya sekedar memberi pengetahuan agama terhadap anak didik menyebabkan mereka rentan dengan ajaran yang bertentangan denga ajaran agama termasuk aliran sesat.
“Ketika orang menemui banyak masalah, maka masalah yang dihadapinya itu tidak bisa dijawab oleh agamanya. Hal itu terjadi karena pendidikan agama yang diperolehnya hanya untuk mengetahui tentang agama, tidak membiasakan agama sebagai pemecah masalah,” ujarnya.
Penyebab lain orang rentan tersusupi ajaran sesat karena tidak semua orang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan kesulitan yang diahadapi.  Karena itu, ketika dia menemui kesulitan dalam hidupnya, dia mencari jalan keluar pada hal-hal yang di luar aturan agama.
“Remaja dan pemuda paling rentan terhadap aliran sesat, karena orang sesusia mereka selalu ingin tahu, tapi lebih banyak mempergunakan akal dari pada hal-hal yang tidak masuk akal. Sedangkan agama memang banyak hal-hal yang tidak masuk akal yang harus kita imani dan percayai,” jelasnya.
Karena itu diharapkannya orang tua lebih banyak meluangkan waktu untuk melakukan dialog dengan anak-anaknya untuk menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan keingintahuan si anak sehingga mereka tidak memperoleh jawaban dari aliran sesat.
Disamping itu pembinaan mental remaja dan pemuda seperti masjid dan gereja tidak hanya menjadi wadah kegiata remaja dan pemuda yang bersifat seremonial, tapi juga menjadi lembaga yang dapat mejawab problema sosial.

OPINI:
Dari artikel diatas, dapat kita telaah bahwa di era globalisasi ini banyak nya muncul aliran-aliran sesat yang dapat meresahkan kita semua. dimana korban yang paling dicari adalah para pemuda yang masih mengenyam pendidikan di tingkat sekolah atau perguruan tinggi. disini diperlukan juga peran serta dari kedua orangtua dan juga masyarakat agar setiap pemeluk masing-masing agama tidak mudah terpengaruh dengan aliran-aliran sesat yang marak bermunculan di era globalisasi ini.

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan


Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan



Definisi-definisi
Ilmu pengetahun yang dalam bahasa Ingris disebut science merupakan pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan. (Abu Ahmadi,2009). Kemiskinan adalah suatu standar tingkat hidup yang rendah. (Suparlan, 1981).

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Pada prinsipnya, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Keduanya menjadi hal urgen untuk dimiliki. Hanya saja, dalam kontek dimana keduanya dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pertanyaan yang mesti diajukan sebelumnya adalah adakah korelasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan? Penulis berpendapat bahwa korelasi jelas ada. Tetapi korelasi disini tidak sebagai korelasi sebab akibat. Melainkan sebatas korelasi kebetulan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi itu bukan sebagai sebab penentu seseorang berada dalam taraf kemiskinan.
Sebagai contoh kasus, kita dapat memperhatikan fakta kondisi ekonomi para guru atau dosen. Guru atau dosen yang notabenenya adalah orang-orang berilmupengetahuan, sampai saat ini masih banyak dari mereka yang keadaan ekonominya berada di bawah rata-rata. Fokus pada seorang Dosen sebagai contoh, dimana secara keilmuan dan pengetahuan mereka sudah tercitra sebagai gudangnya, disini jika boleh jujur, tidak sedikit Dosen yang berada dalam kemiskinan. Hal itu karena mereka konsisten dengan pekerjaan mereka, yakni dalam rangka mengemban dan menjalankan amanah Tridarma Perguruan Tinggi.
Persoalan kemudian jika ternyata terdapat Dosen kaya, itu mengarah pada fakta lain di luar tugas mereka sebagai pengamal Tridarma Perguruan Tinggi. Fakta ini, misalnya, terkait dengan keluarga keturunan orang kaya yang punya tambak, sawah, toko, panti pijat, bahkan punya kapling Selat Madura. Dengan demikian orang yang berilmu pengetahuan dan berkeahlian dalam suatu bidang teknologi tertentu tidak lantas dapat dipastikan bahwa dirinya tidak tergolong miskin atau tidak berada dalam kemiskinan.
Kemiskinan, sebagaimana dinyatakan oleh Abu Ahmadi (2009), merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh manusia, yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri. Ini berarti, kemiskinan itu lebih tua dari ilmu pengetahuan, atau dari teknologi. Sehingga hal absurd, jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan penyebab lahirnya kemiskinan. Kemiskinan itu semata keadaan dimana seseorang mengalaminya dengan tanpa kehendak dan persetujuannya. Disini penulis kemudian cenderung sependapat dengan pernyataan John Stuart Mill (1984), bahwa berada dalam kemiskinan itu tidak lebih sebatas kecelakaan sejarah. Tidak seorang pun menyetujui atau berkemahuan secara suka rela.
Selain faktor kecelakaan sejarah, faktor terpenting kemiskinan adalah masalah sistem ekonomi yang digerakkan oleh orang-orang yang lebih mengedepankan kepentingannya sendiri. Sistem kapitalis maupun sosialis sama-sama tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak tidak bermodal untuk mencapai kesejahteraan sebagaimana mestinya.

Kesimpulan
Fungsi asal ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan pelayan bagi manusia dalam rangka mempermudah permasalahan kemanusiaan itu sendiri. Dan ini tidak berarti bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi lantas dengan serta merta orang dapat kaya, atau sebaliknya tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi seseorang berada dalam kemiskinan.
Sebagai pelayan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi bertugas mengemban amanah untuk dapat menyelesaikan, atau minimal memperkecil masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta memberikan berbagai kemudahan. Fakta yang terjadi adalah tugas ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini belum memberikan hasil maksimal.

Sumber:

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat


Pertentangan-Pertentangan Sosial & Integrasi Sosial Nasional


Apa yang sebenarnya yang kalian rebutkan?

Hidup didalam perkembanganan modern ini memang penuh dengan berbagai macam intrik cobaan dari dalam maupun dari luar, masyarakat yang terus berkembang dalam kehidupan bernegara yang saling menghormati dan menghargai itu semua terjalin karena adanya sikap saling menghargai dan menghormati apalagi Indonesia mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dan Indonesia yang mempunyai banyak suku dan kebudayaan. Namun dijaman modern seperti ini apalagi diperkotaan seperti di kota Jakarta masyarakatnya sudah sangat membaur dan tidak memandang rasisme, memang sebagian besar sudah bisa menerima perbedaan yang ada tapi tak sedikit pula yang masih bersifat rasisme.
Rasisme yang menjadi ancaman perpecahan dalam hubungan masyarakat itu timbul karena adanya pertentangan kecil yang tumbuh menjadi konflik besar. Pertentangan itu sendiri pun bisa timbul karena adanya satu pihak yang berbeda paham sehingga terjadi perdebatan yang bila tidak diatasi dengan kepala dingin akan mengalami perpecahan yang mengakibatan pertentangan sosial. Perdedatan itu sebenarnya wajar asal jangan sampai menggunakan emosi yang berakhir dengan kekerasan akhirnya merugikan semua pihak yang bersangkutan.
Sebagai contoh kecil pertentangan dalam hubungan sosial di negara kita yaitu di pedalaman daerah seperti di Papua yang masih sering terjadi konflik sampai berakhir dengan perang antar suku. Sebenarnya masalah yang ada hanyalah perebutan hak tanah yang menjadi konflik antar suku, mereka sebenarnya mengenal penyelesaian masalah dengan cara musyawarah namum hal itu juga tidak menemui titik temu dan berakhir bentrok lagi yang akhirnya menimbulkan korban jiwa. Ini adalah pertentangan sosial yang terus menerus terjadi di tanah papua yang sering meresahkan masyarakat sekitarnya.
Bila kita melihat di Ibukota negara kita ini Jakarta juga masih terjadi pertentangan sosial bahkan di dunia pendidikan, hanya masalah spele saling ejek-mengejek sampai terjadi tawuran antar pelajar kelompok dengan kelompok. Masalah spele bahkan hanya karna pertentangan individu dengan individu menjadi besar pertentangan kelompok dengan kelompok, dikarenakan hanya bila ada satu pihak disakita maka semuanya merasa disakiti. Ini hal yang seharusnya menjadi bahan refrensi kenapa harus menjadi besar, memang jelas mungkin masalah kedudukan.
Masalah kedudukan memang menjadi faktor pertentangan, perebutan kedudukan dalam hal apapun yang bisa menimbulkan keributan dari awalnya hanya sepihak menjadi kelompok dan berkembang menjadi masalah yang berakibat perang antar kelompok. Ini sebuah masalah yang berawal dari masalah kecil yang tidak diselesaikan dengan kepala dingin dan masih menggunakan otot hanya demi mendapatkan apa yang diinginkan yaitu kedudukan yang lebih tinggi agar memegang kekuasaan namun dengan cara yang salah dengan cara bodoh yaitu kekerasan.
Memang banyak hal yang menimbulkan pertentangan dalam hubungan sosial apalagi dinegara kita yang notabennya negara dengan banyak suku agama warna kulit dan lain-lain. Yang memang masih banyak perpecahan dalam masyarakat kita hanya dengan hal kecil bisa terjadi pertentangan yang menimbulkan perpecahan. Apalagi dengan perpecahan yang terjadi pada ibukota negara kita, kota yang harusnya sudah menjadi contoh bagi kota lain dari segi sikap maupun sifat yang ditunjukan sudah menjadi patokan bagi yang lainnya. Pelajar yang masih bentrok hanya dengan masalah kecil, mereka terpelajar bahkan mengetahui bahwa hal tersebut tidak baik dan tidak patut dilakukan oleh pelajar yang seharusnya menjadi tombak penggerak bangsa Indonesia.
Ada juga pertentangan yang terjadi karena adanya provokator yang memperngaruhi atau sengaja mengadu domba satu pihak dengan pihak yang lainnya, yang akhirnya bisa menimbulkan perpecahan dan konflik antara kedua kelompok. Padahal belom tentu masalah tersebut ada akar permasalahan yang jelas bahkan pada akhirnya hanya menemui titik buntu dalam permasalahan itu sendiri yang hanya menghasilkan pertumpahan darah yang tiada artinya diperjuangkan.
Sebenarnya apa yang mereka perebutkan? Hanyalah sebuah kedudukan untuk dipandang lebih tinggi dan kekuasaan yang mereka pegang diakui oleh orang lain. Tanpa alasan yang jelas mereka saling merebutkan hal yang tidak penting bahkan hanya menjadi senjata untuk membunuh diri kita sendiri, bukan hanya soal kekuasaan dan kedudukan yang menjadi akar dari pada pertentangan yang terjadi dalam hubungan sosial.
Seharusnya Indonesia sebagai negara yang banyak perbedaannya menjadi negara multikultur yang manjadi nilai lebih untuk masyarakatnya sendiri, dengan saling menjalin kasih saying saling menghormati satu sama lain tidak memandang rasisme yang berlebihan hanya perlu saling menghargai satu sama lain akan terjalin pula keadaan yang harmonis di dalam negara kita ini.
OPINI :
Rasisme yang menjadi ancaman perpecahan dalam hubungan masyarakat itu timbul karena adanya pertentangan kecil yang tumbuh menjadi konflik besar. dimana akan terjadi pertentangan dan perdebatan dalam masalah sosial baik dalam urusan negara maupun dalam masyarakat sendiri. sebenarnya banyak faktor yang dapat memicu pertentangan dan integrasi sosial di negara ini (Indonesia) sebab, indonesia memiliki beragam suku bangsa dan sesuai dengan semboyannya, Walaupun berbeda beda tetapi tetap satu (Bhineka Tunggal Ika). tetapi hal ini tidak selamanya juga dapat bertahan, belakangan ini sering juga terjadi pertentangan di masyarakat antar suku dan sosial.

Sumber:

Jumat, 18 Januari 2013

TULISAN (Warga Negara dan Negara)


WARGA NEGARA

Warga negara adalah orang-orang yang tinggal di sebuah negara dan mempunyai izin tinggal disuatu negara tersebut. Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu  yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Biasanya WNI mempunyai kartu tanda penduduk di daerah tempat mereka tinggal. Contoh hak warga negara adalah setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban. Setiap warga negara boleh ikut serta dalam kegiatan politik, bebas memeluk agama, mendapat perlindungan hukum, mendapat pendidikan, mendapat penghidupan yang layak, dan bebas mengeluarkan pendapat. Contoh kewajiban warga negara adalah setiap warga negara berperan serta untuk mempertahankan dan membela negara, wajib mentaati dan mematuhi hukum dan peraturan yang ada, wajib membayar pajak, ikut serta dalam pembangunan, dan menjunjung tinggi dasar negara.

NEGARA

Suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial, maupun budayanya diatur oleh pemerintah yang berada di wilayah tersebut. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

TULISAN (Pemuda dan Sosialisai)


Pemuda

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi                  : 0 – 1 tahun
Masa anak                : 1 – 12 tahun
Masa Puber              : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda          : 15 – 21 tahun
Masa dewasa           : 21 tahun keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak        : 0 – 12 tahun
Golongan remaja     : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa   : 18 (21) tahun keatas

Masa muda identik dengan proses berpikir yang terkadang lebih pendek, emosi dan mau menang sendiri.

Penggunaan sosialisasi juga lebih cepat dan tanggap di pedesaan dibanding dengan masyarakat perkotaan. Sebagai contoh jika kita mendengar kabar ada seseorang yang meninggal dunia. Para pemuda ada yang bisa masuk ke rumah warga dan ada yang menyebarkan kabar melalui masjid baik di desa yang terkena musibah, maupun desa yang lain.


Penggunaan Pemuda juga dapat dilakukan dengan cara menjadi laden atau penjamu tamu pada acara seperti pernikahan, acara kematian,dan lain –lain. Biasanya yang menjadi Laden jika terjadi di wilayah seorang tersebut. Para tamu undangan dapat disajikan makanan oleh laden serta jika sudah selesai para pemuda ini akan membersihkan baik piring, gelas dan sampah apa saja yang ada di bawah kursi.


Jika pada acara kematian, peran pemuda dapat menjadi pemberi kabar dengan bahasa yang lebih halus untuk mengundang seseorang yang ada di desa tersebut. Para pemuda dating ke rumah yang akan diundang dan menemui sesepuh yang ada di desanya. Kemudian dia berbicara secara 4 mata dengan sesepuh tersebut, lalu sesepuh tersebut menerima undangan tersebut.

Peran yang lain dari para pemuda dapat berupa penjaga keamanan malam hari. Biasanya hal ini juga dapat dilakukan secara bergiliran.

Pada sekolah, peran pemuda yang menjadi siswa/i dapat dilakukan pada kegiatan OSIS pada sekolah tersebut. Biasanya jika ada kabar yang harus disampaikan ke semua kelas akan dikabarkan oleh bagian OSIS yang ada disekolah.


Peran pemuda diluar kegiatan sekolah dapat dilakukan dengan menyebarkan bahaya penyalahgunaan narkoba. Jika pemuda dilingkungan tersebut hanya mengandalkan pihak yang berwajib. Maka, niscaya pemuda lain akan bisa terkena bahaya tersebut.


Lalu mengadakan event kegiatan dilingkungan yang baik seperti olahraga, kepemudaan atau karang taruna. Hal ini, dimaksudkan agar terjalinnya kekompakan pemuda disekitar tempat ia tinggal dan menghindari dari bentrokan dengan pemuda lain yang akhir – akhir ini sering terjadi.


Sosialisasi lewat pertandingan persahabatan dengan pemuda daerah lain selain dapat menjalin solidaritas juga dapat menambah wawasan pemuda akan pentingnya arti persahabatan. Persahabatan yang terjalin akan memupuk rasa persatuan.

Sosialiasi
    Adalah suatu proses penyebaran atau penanaman kebiasaan dari suatu suatu kelompok kepada orang-orang sekitarnya.Sosiaisasi dikategorikan dalam dua jenis,yaitu formal dan informal.Formal yaitu sosialisasi yang dilakukan oleh beberapa lembaga-lembaga yang bersifat formal yang biasanya sesuai dengan perarturan suatu negara.Sedangkan Informal adalah sosialisasi yang dilakukan oleh kerabat dekat seperti teman atau sahabat,inilah yan perlu kita waspadai sebagai pemuda karena sosialisasi ini banyak mempenaruhi kehidupan para pemuda Indonesia.Ada beberapa agen sosialisasi yaitu keluarga,teman dan sekolah atau lembaga-lembaga lainnya.
Jadi,kita harus menjadi seorang pemuda yang berguna untuk membangun bangsa kita kelak dan dapat mensosialisasikan hal-hal yang baik.  

Dalam suatu negara atau bangsa sangatlah membutuhkan peranan pemuda-pemuda yang aktif dan bisa bersosialisasi dalam hal yang positif. peran-peran tersebut sangatlah baik dalam membangun suatu negara yang maju karena pemuda masih memiliki jiwa yang membara dan bersemangat dalam diri mereka.

pemuda-pemuda yang kreatif dapat memajukan bangsanya dengan cara bersosialisasi atau membangun subuah organisasi dengan sesama pemuda lainnya dan bagaimana bisa membuat negaranya maju.
terlebih dengan menjalin kerjasama antar bangsa lain dalam segala bidang, contohnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, kreatifitas dan lain lain dengan bersosialisasi yang baik, yang dimaksud dengan soaialisasi sebelumnya adalah membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Peran sosialisasi sangatlah penting maka itu peran peran pemuda yang aktif dan pemuda yang pandai bersosialisasi sangatlah berpengaruh bagi kehidupan suatu bangsa.

TULISAN (Individu, Keluarga dan Masyarakat)


INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

INDIVIDU
Individu bisa diartikan dengan hidup sendiri. Individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang  tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Pada dasarnya individu memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Individu yang saling bergabung akan membentuk suatu kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan membentuk karakteristik yang sama dengan kelompoknya. Tidak ada manusia yang hidup sendiri-sendiri, pasti mereka saling membutuhkan sesama manusia. manusia saling membutuhkan dalam segala hal.

KELUARGA
Keluarga adalah sebuah kelompok terpenting untuk individu. Keluarga adalah lingkungan dimana berbagai orang memiliki hubungan darah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Keluarga berasal dari bahasa sansekerta “kulawarga” yang artinya “anggota, kelompok, kerabat”. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut. Biasanya sebuah keluarga terdiri dari suami, istri, dan anak. Ada beberapa tipe keluarga yakni keluarga inti yang terdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga  luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Selasa, 08 Januari 2013

JATUH CINTA PADA CINTA

Jatuh cinta.
Sesungguhnya tidak ada batasan untuk perasaan jatuh cinta.

Gue takjub untuk menyadari bahwa cinta dapat hadir dalam wujud apapun. Dimanapun. Kapanpun.

Seseorang pernah bicara arti kasih yang sebenarnya; yang bukan melulu kasih sayang dengan pasangan..

"Jadilah seseorang yang selalu jatuh cinta. Pada musik. Pada hewan. Pada alam. Pada siang. Pada malam. Pada orangtua. Pada pasangan. Pada teman. Pada orang asing yang butuh pertolongan. Pada kebaikan. Pada kasih sayang. Pada kata. Pada harapan. Pada hidup. Pada akhir hidup."

Dipikir-pikir, benar juga. Kita hidup untuk mati. Maka beruntunglah orang yang bisa terus menerus mengisi hidupnya sampai akhir dengan perasaan jatuh cinta.
Gak kebayang gimana damainya dunia kalo semua mahluk di dalamnya saling mengasihi. Tapi mungkin memang sudah diaturnya begini. Gue hanya menyuarakan harapan aja.
"Jatuh cintalah setiap saat. Tanpa syarat. Konon senyum terindahmu muncul secara alami saat kau jatuh cinta. Tunjukkan pada dunia bahwa kamu punya rasa cinta yang tidak terbatas. Kelak dunia akan balik mencintaimu hingga pada akhirnya."
Insya Allah. :)

KAMU-LAH IMANKU


Kamu hadir di situ.
Melihat aku. Menjaga setiap cercah pikiranku dari segala yang dapat menghancurkanku.
Kamu pernah bilang, kita hidup untuk mati. Dan mengutip perkataan Rasulullah SAW, kamu tak pernah lelah mengingatkan aku tentang betapa susahnya mengabaikan nikmat dunia.
Hidup itu harus seimbang, kataMu.
Jangan pernah merasa menyesal tidak bisa hadir dalam hura-hura nikmat dunia, hanya karena kamu harus menjalankan ibadah. Kamu yakin, nikmat kehidupan setelah mati nanti jauh lebih hebat daripada saat kita hidup di dunia ini.
Awalnya memang berat. Menyatukan visi dari dua kepala tidak pernah ada kata mudah. Tapi kamu berhasil merangkul egoku untuk meyakini visi-Mu. Seakan tidak ada batasan untuk kesabaranmu dalam mengarahkan aku ke kebaikan-kebaikanMu.
Aku aman terjaga dalam pikiranku saat ini.
Karena kamu.
Kamu yang tidak pernah lelah menghadapi proses itu; proses dimana aku selalu hampir menyerah hadapi egoku sendiri, kemudian sekuat hati enyahkan seluruh itu.
Kamu jagai aku, pikiranku, dengan kasih yang nyata. Kasih yang tidak pernah surut meski sempat tercoreng banyak jelaga.
Aku yakin, Insya Allah, bila memang suatu hari itu ada, nyata, aku yakin dengan sepenuh hati dan seizinNya..
Kamu-lah iman(m)ku.

Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan

PENGERTIAN MASYARAKAT

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
-          konflik
-          kontraversi
-          kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
  3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
  4. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  5. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  6. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
  7. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  8. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
  2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
  3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
  4. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
  5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
  6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
  7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
  • pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
  • pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
  • masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
  • ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
  • banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
  • waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
  • bepergian setiap hari di dalam atau di luar
  • waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
  • masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
  • dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-          Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-          Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-          Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-          Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-          Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)    Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b)    Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)    Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d)    Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1)    Menekan angka kelahiran
2)    Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)    Membendung urbanisasi
4)    Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)    Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6)    Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.

*Contoh kasus :

Melonjaknya angka penduduk diJakarta pasca lebaran 
Pasca Lebaran, penduduk DKI Jakarta diprediksi melonjak sebanyak 60 ribu jiwa. 3 juta jiwa warga Jakarta yang mudik membawa sanak saudaranya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) mengancam akan memulangkan kaum urban yang tidak punya kerjaan di Jakarta.

Sudah jadi tradisi arus balik pe­rayaan Idhul Fitri diikuti ledakan jumlah penduduk di Jakarta. Ma­syarakat Ibukota yang mudik saat Lebaran, datang ke Jakarta lagi dengan menyertakan sanak sau­da­r­anya, untuk ikut mengadu nasib di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bo­wo, mencatat masyarakat Ja­karta yang mudik ke beberapa dae­rah di Jawa dan Sumatera ta­hun ini mencapai 3 juta jiwa.Pasca Lebaran penduduk di Ja­karta dipastikan bakal makin pa­dat. Diprediksi 60 ribu jiwa kaum urban bakal masuk Ibukota untuk ikut mengadu nasib, mengais rezeki di Jakarta. Jika diamati, sejak tiga tahun ter­akhir memang tren urbanisasi pasca Lebaran menurun. Namun, penurunan angka urbanisasi itu tak selamanya berarti baik
sumber : http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/