Senin, 24 Desember 2012

4* Lapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial




Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial diantaranya yaitu :
> Ukuran kekayaan
> Ukuran kekuasaan dan wewenang
> Ukuran kehormatan
> Ukuran ilmu pengetahuan


KESAMAAN DERAJAT
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

Contoh kasus Pelapisan sosial dan Kesamaan derajat misalnya


Kasus Ade Irma misalnya, setelah 2 tahun memperjuangkan haknya mendapatkan pelayanan kesehatan, oleh Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo baru bisa menerimanya. Walau keberhasilannya itu, harus dibayar mahal dengan nyawanya yang tidak tertolong. Ade, satu diantara sekian banyak pemilik sah kartu keluarga miskin yang ditolak keluhan kesehatannya oleh rumah sakit.
Risma Alfian, bocah pasangan Suharsono (25) dan Siti Rohmah (24), sudah empat belas bulan tergolek lemah di atas tempat tidurnya. Kepalanya yang terus membesar membuat Risma tidak bisa bangun. Sejak umur satu bulan, Risma sudah divonis terkena hydrocephalus (kelebihan cairan di otak manusia sehingga kepala penderita semakin besar).
Bidan tempatnya menerima imunisasi, meminta Risma segera menjalani operasi atas kelainan kepalanya itu. Operasi tidak serta merta bisa dilakukan lantaran butuh biaya yang begitu besar untuk mendanainya.
Bahkan dengan memiliki kartu Gakin yang diperolehnya dengan susah payah, juga tidak mampu bisa membawa Risma dalam perawatan medis. Risma ditolak RSCM lantaran tidak indikasi untuk dirawat.

Dari contoh kasus di atas dapat kita simpulkan bahwa Masyarakat kita sekarang ini tidak mampu berobat ke rumah sakit karena dirasakan biayanya sangat mahal. Pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin yang diselenggarakan oleh pemerintah pun belum menjangkau keseluruhan masyarakat.

Dari sekian banyak dokter spesialis di Indonesia, saya sangat yakin bahwa hanya segelintir persen yang benar-benar bisa diandalkan. Bobroknya moral dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai sejak awal proses bagaimana seseorang itu bisa masuk di fakultas kedokteran. Biaya kuliahnya aja udah selangit. Konon lagi mereka-mereka yang mengambil jalur ekstensi.

Biayanya pasti lebih tinggi. Parahnya lagi bagi mereka yang berduit dan kuliah di kedokteran hanya untuk menjaga gengsi. Motivasi mahasiswanya juga berbeda-beda kan. Bayangin aja jika salah satu bidang paling vital di negeri ini, yaitu bidang kesehatan ditangani oleh lulusan fakultas kedokteran yang bermotivasi untuk mendapat ”duit”.

Pantas saja begitu mahalnya harga kesehatan di Indonesia. Kebanyakan dari mereka (saya tidak mengatakan semua), membuka praktek dan menetapkan tarif mahal kepada pasiennya agar bisa ”balik modal”. Tanpa peduli apakah pasien itu kaya atau miskin. Ini bukan hanya pendapat saya, tapi ini adalah pendapat publik. Pasien hanya dijadikan komoditas untuk memperkaya dokter.

 http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Indo
http://www.indosiar.com/ragam/masyarakat-miskin-bakal-sulit-sehat_61938.html

3* Warga Negara & Negara

Contoh Studi Kasus mengenai Warga negara dan Negara


yaitu dalam hal perkawinan campuran antara negara asli indonesia dengan Negara Lain, dalam perundang-undangan di Indonesia, perkawinan campuran didefinisikan dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 57 : ”yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia”.

Persoalan yang rentan dan sering timbul dalam perkawinan campuran adalah masalah kewarganegaraan anak. UU kewarganegaraan yang lama menganut prinsip kewarganegaraan tunggal, sehingga anak yang lahir dari perkawinan campuran hanya bisa memiliki satu kewarganegaraan, yang dalam UU tersebut ditentukan bahwa yang harus diikuti adalah kewarganegaraan ayahnya. Pengaturan ini menimbulkan persoalan apabila di kemudian hari perkawinan orang tua pecah, tentu ibu akan kesulitan mendapat pengasuhan anaknya yang warga negara asing.

Definisi anak dalam pasal 1 angka 1 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah : “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”.

Dengan demikian anak dapat dikategorikan sebagai subjek hukum yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum. Seseorang yang tidak cakap karena belum dewasa diwakili oleh orang tua atau walinya dalam melakukan perbuatan hukum. Anak yang lahir dari perkawinan campuran memiliki kemungkinan bahwa ayah ibunya memiliki kewarganegaraan yang berbeda sehingga tunduk pada dua yurisdiksi hukum yang berbeda. Berdasarkan UU Kewarganegaraan yang lama, anak hanya mengikuti kewarganegaraan ayahnya, namun berdasarkan UU Kewarganegaraan yang baru anak akan memiliki dua kewarganegaraan.

Opini : menurut saya anak yang lahir dari orangtua yang memiliki kewarganegaraan berbeda dan masih di bawah umur memiliki dua kewarganegaraan, setelah ia beranjak dewasa maka saat itulah ia bisa menetukan pilihannya sendiri yang akan mengikuti kewarganegaraan salah satu dari orangtuanya.


2* Pemuda dan Sosialisasi

Masalah pemuda dan sosialisasi

Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah kenakalan remaja. Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan remaja dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual, individu sebagai  satuan pengamatan sekaligus sumber masalah. Untuk  pendekatan sistem, individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem sebagai sumber masalah. Berdasarkan  penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata ada hubungan negative antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga. Artinya semakin meningkatnya keberfungsian sosial  sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah. Di samping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.

Contoh permasalahan :

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Peserta Didik Direktorat Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Arfah Laidiah, menyatakan perlu adanya dukungan berbagai pihak untuk ikut bertanggung jawab menyelesaikan konflik tawuran yang sedang marak. Bersamaan dengan penggodokan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), Arfah mengatakan kementerian fokus untuk mendorong sekolah dan orangtua mengembangkan bakat dan minat dari setiap peserta didik.

"Sementara Permendikbud masih dalam proses pengkajian, saat ini dukungan dari kami adalah membina bakat dan minat siswa dari kegiatan-kegiatan mereka. Bahwa para pelajar dapat menjadi lebih mawas diri dan terus meningkatkan prestasinya dari minat dan bakatnya, Saya yakin tawuran akan beres, apalagi banyak pihak yang berpartisifasi mendukung anti tawuran ini, maka mereka semakin percaya diri," katanya kepada wartawan usai menghadiri diskusi publik anti tawuran pelajar di SMA Negeri 54 Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012) sore.

Hanya saja, Arfah mengatakan bahwa butuh kesadaran dari generasi muda, terutama pelajar tingkat menengah, untuk menggali bakat dan minatnya melalui kegiatan-kegiatan yang positif. Kesadaran ini akan muncul hanya dengan dukungan dari orangtua, guru dan sekolah sebagai institusi yang terdekat dalam kehidupan sehari-sehari.

Selain itu, gerakan bersama penanggulangan konflik tawuran membutuhkan inisitif dari para pemangku kebijakan. Inisiatif ini, lanjut Arfah, sedang diupayakan kementerian untuk mendorong semua pihak serius menuntaskan tawuran. Kementerian disebutnya akan terus menggodok peraturan-peraturan yang akan diterapkan bagi pelajar, guru dan sekolah yang terlibat dalam aksi tawuran.

Opini  :
Menurut pendapat saya tawuran merupakan ekspresi kekerasan pelajar. Mungkin ekspresi ini dapat disebabkan beberapa faktor, sepertinya lemah pengasuhan dan ketahanan keluarga, misalnya pendidikan yang tak berorientasi pada pengetahuan. Tawuran  dapat dipicu oleh ketidakkemampuan orang dewasa memahami dunia anak, energi yang tidak tersalurkan dengan baik, dan fasilitas terbatas. Kemudian tekanan sistem pendidikan yang membuat anak stress, pengaruh kelompok atau pergaulan, dan serta kurangnya pemanfaatan waktu luang pelajar. Jadi saya setuju jika waktu luang yang dimiliki para pelajar dimanfaatkan dengan baik misalnya membina bakat para pelajar, agar pelajar tersebut tidak mengikuti tawuran yang sedang marak terjadi

sumber :

1* Individu, Keluarga dan Masyarakat

Contoh Kasus : DUNIA ANAK-ANAK TERCEMAR NARKOBA


Narkoba tidak pandang bulu, siapa pun bisa menjadi korbannya tak terkecuali anak-anak dan remaja. Dari 4 juta pengguna narkoba, 70 persen di antaranya adalah mereka yang berusia 14 hingga 20 tahun. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut laporannya.

Tak salah jika kita mengatakan dunia anak-anak dan remaja adalah masa yang paling indah. Jika kita isi dengan hal-hal yang menyenangkan namun dunia ini akan menjadi neraka ketika mereka terjebak dalam lingkaran setan narkoba.

Lihat saja anak-anak ini rata-rata mereka yang terlibat narkoba ini telah terlibat sejak usia dini. Awalnya mereka menjadi korban kemudian secara kecil-kecilan menjadi pengedar atau kurir. Biasanya anak-anak ini mulai mencoba menghisap ganja, kemudian berlanjut kepada obat-obatan jenis psikotropika lainnya. Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan akan obat terlarang ini. Mereka bisa menjadi pengedar kecil-kecilan.

Keterlibatan anak-anak ini juga dikarenakan mudahnya mereka mendapatkan barang-barang haram ini. Mulai dari nongkrong-nongkrong di warung hingga mendatangi langsung sang bandar untuk membelinya.Tak bisa dipungkiri anak-anak turut menjadi korban obat-obatan terlarang. Ironisnya, mereka yang rentan terkena kasus narkoba ini biasanya akibat pengaruh lingkungan seperti mereka yang biasa hidup di jalan dan permukiman kumuh.

Menurut penelitian organisasi perburuhan internasional sekitar 20 persen anak-anak di Jakarta terlibat dan menjadi korban narkoba. Kendati data pertahunnya tersangka kasus anak-anak menurun namun tetap saja mengkhawatirkan.

Selain kepolisian, orang tua tentunya harus menjadi ujung tombak dalam perang melawan narkoba ini. Pasalnya deteksi awal gejala pengguna narkoba bisa dilakukan oleh orang tua para pengguna narkoba ini biasanya menunjukkan gejala menyendiri takut dengan orang lain, mudah tersinggung dan sulit diajak bicara. Tentunya peran masyarakat harus lebih besar dalam mencegah peredaran barang haram ini.

Opini : peredaran narkoba semakin marak terjadi dan kebanyakan dari pemaikainya adalah remaja atau anak-anak, bahkan ada yang sudah sejak dini menggunakan barang haram tersebut dan biasanya dikarenakan oleh faktor lingkungan, keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu para orangtua harus bisa lebih dekat dengan anak-anak mereka dan memberitahu mana yang baik dan tidak, tidak hanya itu di perlukan adanya bimbingan disekolah mengajarkan mereka untuk memerangi narkoba dan masyarakat juga harus bertindak agar peredaran narkoba menjadi berkurang.

Don't Ever Look back


Apa sih gunanya masa lalu?

Adakah seseorang yang gaboleh punya masa lalu?
Jawab aja sendiri dengan definisi kalian mengenai pertanyaan diatas...

Kalau masa lalu itu ga berguna terus pelajaran Sejarah disekolahan itu sama sekali ga penting dong?
Dengan begitu juga kita bisa dibilang orang yang gatau diri dong, bener gak tuh? Gatau diri banget yah udah bisa nikmatin kemerdekan yang kaya kita rasain sekarang ini tanpa harus mikirin gimana perjuangan rakyat indonesia sebelum kita ditahun sebelum '45 dulu.

Kalo begitu masa lalu itu gaboleh dilupain dong kalo emang ada orang dibelakang kita yang udah kasih kita suatu pelajaran yang berharga beserta nikmatnya hidup kita disekarang-sekarang ini. Kita harus beruntung dengan adanya mereka dimasa lalu hidup kita menjadi lebih baik dibanding masalah dalam hidup para pejuang itu.

Sama halnya mengenai "Cinta".
Kalo memang cinta kita punya masa lalu, kitapun harus berterima kasih. Karena adanya mereka dalam hidup kita, bener ga?
Denga adanya orang sebelum orang yang sekarang, kita bisa mendapat pelajaran mengenai gimana seluk beluknya masalah cinta. *agak lebay sih*

Namun bedanya, kalo memang orang sebelumnya itu terbukti tidak lebih baik dari orang yang sekarang ya buat apa flash back. Sebaliknya buat apa Flash back kalau didepan mata sudah ada orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. 

Sebenernya masa lalu itu sama sekali ga boleh diulang. Masa lalu itu hanya berguna untuk dijadikan pelajaran untuk kedepannya bukan dijadkan sebagai beban untuk ke depan. 


Don't be a part of past

Harus di BACA

haii guys gue mau cerita nih..

lo harus tau kalo hari ini tuh gue jatoh dari motor ;(  jatoh dari motor mbabrooo ...
sakitnya bukan main, mainnya bukan sakit !!!

bibir gue jadi makin seksi nih *alias dicium aspal* yang ke2kalinya gue jatoh dari motor :( dasar tuh motor gak bisa di ajak ngebut apaaa !! hhhmm, untung kaka gue yang cantik gapapa :) maafin aku yaa ka jadi gak bisa nganterin kaka kerja :( dan kaka jadi gak kerja deh gara gara ade ;(......


to be continue !


Minggu, 23 Desember 2012

Tulisan - Manusia dan Cinta Kasih


MANUSIA DAN CINTA KASIH

Apa itu cinta?? Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila kedua belah pihak ikhlas, cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.
Ada banyak macam macam cinta, yaitu:
Cinta terhadap Allah
Cinta terhadap Allah bisa dilakukan dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Cinta terhadap Allah bahkan juga bisa memberikan ketenangan batin, kesejahteraan hidup, kebahagiaan duniawi bahkan jika lebih sungguh sungguh Allah mungkin telah menyediakan satu tempat untuk kita di Surga-nya, Amin.
Cinta terhadap Manusia lainnya
Cinta terhadap Manusia lainnya bisa berarti cinta terhadap keluarga, cinta terhadap saudara, cinta antar umat beragama.
Cinta antar umat beragama yang saya maksud disini adalah saling menjaga kerukunan, saling membantu, saling menghormati agama dan adat masing masing.
Cinta terhadap keluarga adalah cinta terhadap anggota keluarga, misalnya cinta sang istri kepada suami, cinta sang anak terhadap kedua orang tua nya, cinta terhadap kerabat, cinta terhadap saudara dan lain lain.
Ada lagi beberapa jenis cinta lainnya, tetapi jenis cinta dibawah ini tingkatannya sangat rendah sekali dan tergolong cinta yang kurang bagus, kalo menurut saya, macam macamnya yaitu sebagai berikut:
- Cinta karena nafsu
- Cinta karena harta
- Cinta karena kasihan
- Cinta karena paksaan
- Cinta karena balas dendam
Jenis jenis cinta diatas adalah perasaan cinta yang muncul karena adanya sesuatu yang diincar, bukan murni cinta dan kasih sayang semata, pasti sudah banyak yang merasakan sakitnya karena dicintai hanya karena ada maksud tertentu saja, miris menurut saya.
Tetapi, banyak cerita cinta di sekitar kita yang bisa kita jadikan panutan, seperti cinta sepasang suami istri yang sudah berusia senja, menurut saya kekuatan cinta mereka sangat luar biasa, mereka bisa bertahan selama itu dan melalui semua rintangan yang menerpa kehidupan mereka, mereka pun tidak goyah sedikitpun dan tetap percaya semua bisa dilalui bersama dan diberikan kekuatan oleh Allah SWT. melalui rasa sabar dan cinta kasih yang Ia berikan, Luar biasa.
Dan kita tidak boleh meremehkan kekuatan cinta, sudah banyak contoh nya yang membuktikan bahwa kekuatan cinta bisa melalui segalanya, In Love We Trust…. :)

Tulisan-Manusia dan Kebudayaan



Manusia Indonesia dan Kebudayaan


http://2.bp.blogspot.com/_g7rPH7iWiZQ/TMGLqTE8_9I/AAAAAAAAAC4/aooq9rJOaA8/s1600/reog-ponorogo.jpgManusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini tekhnologi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia turut merubah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi). Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja/i Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.

Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidakmampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi. Bila dikaji dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya takhyul yang dimodifikasi, konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos kerja dan lain sebagainya bisa jadi mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.

Sepertinya, sudah saatnya manusia Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional dipadukan dengan instrumen modern (alat-alat band dengan teknologi komputernya) maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.

Selain itu, pengaruh media komunikasi seperti Televisi, radio, Internet sangat besar dampaknya dalam hal cara pandang manusia Indonesia terhadap ras. Sinetron-sinetron maupun film yang ditayangkan di Televisi dan bioskop yang memvisualisasikan dan mensosialisasikan gaya hidup ras Caucasoid (orang Eropah) turut mempengaruhi cara pandang manusia Indonesia terhadap budayanya sehingga tidak timbul kesadaran untuk mempelajari tindakan sosial dan sebaliknya. Dalam hal ini manusia Indonesia sepertinya lebih mengagung-agungkan/memuja ras Caucasoid berikut dengan gaya hidupnya dan menjadikannya sebagai kelompok acuan (umumnya oleh kaum perempuan) sehingga secara tak langsung mempengaruhi akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku manusia Indonesia sehingga terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.

Kedudukan Manusia Terhadap Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan pada dasarnya memiliki  hubungan yang sangant erat kaitannya, karena hampir seluruh kegiatan manusia yang di kerjakaannya setiap saatnya merupakan sebuah kebudayaan yang sangat unik. Berikut ini adalah 4 kedudukan manusia terhadap kebudayaan:
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.



Pergaulan Pada Remaja Masa Kini


Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remaja saat ini. Hal ini sangatlah mengkhawatirkan karena ditangan generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik buruknya Bangsa ini sangatlah bergantung pada generasi muda.

Remaja sebagai masa transisi antara anak-anak ke masa dewasa. Remaja juga merupakan restrukturisasi kesadaran atau masa penyempurnaan dari perkembangan dan puncak perkembangan yang ditandai dengan perubahan kondisi “entropy” yakni kesadaran manusia belum tertata rapi walaupun isisnya sudah banyak (pengetahuan, perasaan, dsb) ke kondisi “negative entropy” yakni keadaan isi kesadaran tersusun dengan baik, pengetahuan yang satu terkait dengan pengetahuan yang lain.


Di zaman maju saat ini, pergaulan remaja juga semakin maju, tetapi malah maju dalam pergaulan bebas. Sikap dan tingkah laku mereka terbentuk karena pengaruh dari lungkungan luar. Juga adanya hal baru yang terjadi, dan biasanya lebih bersifat menggairahkan, Dari masalah yang timbul akibat pergaulan remaja, keingintahuan tentang asmara(percintaan) dan seks, hingga masalah-masalah yang bertentangan dengan hokum, norma dan tatanan sosial yang berlaku di sekitar dunia remaja.

Banyak ahli psikologi yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh masalah, penuh gejolak, penuh risiko (secara psikologis), over energi, dan lain sebagainya, karena disebabkan oleh aktifnya hormon-hormon tertentu. Tetapi pernyataan yang timbul akibat pernyataan di atas membuat remaja pun merasa bahwa apa yang terjadi, dan apa yang telah mereka lakukan adalah suatu hal yang biasa dan wajar.


Kebanyakan para remaja saat ini dalam usaha pergaulannya, mereka membentuk sebuah kelompok-kelompok atau yang biasa disebut “geng”. Pembentukan kelompok-kelompok/geng inilah nantinya yang akan menjadi dan memiliki cirri khas dan kesepakatan yang secara khusus hanya ada di dalam suatu kelompok tersebut. Minat untuk berkelompok inilah menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang mereka alami. Terkadang demi seorang kawan yang menjadi anggota/geng nya, seorang remaja juga bisa melakukan dan mengorbankan apa pun, dengan satu tujuan, Solidaritas. Tetapi terkadang solidaritas menjadi hal yang bersifat semu, buta dan destruktif (bersifat merusak atau menghancurkan), yang pada akhirnya merusak arti dari solidaritas itu sendiri. Demi alasan solidaritas tersebut, sebuah geng kadang memberikan tantangan atau tekanan-tekanan kepada anggota kelompoknya (peer pressure) yang berlawanan dengan hukum atau tatanan sosial yang ada. Seperti menggunakan narkoba, mencium pacar, melakukan hubungan seks, melakukan penodongan, bolos sekolah, tawuran, merokok, corat-coret tembok, dan masih banyak lagi. 

Secara individual, remaja sering merasa tidak nyaman dalam melakukan apa yang dituntutkan pada dirinya. Namun, karena besarnya tekanan atau besarnya keinginan untuk diakui dan ketidakberdayaan untuk meninggalkan kelompok serta ketidak mampuan untuk mengatakan "tidak", membuat segala tuntutan yang diberikan kelompok secara terpaksa dilakukan. Lama kelamaan prilaku ini menjadi kebiasaan, dan melekat sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam berbagai prilaku negatif.


Berdasar pada teori diatas, remaja akan terbentuk menjadi pribadi yang diinginkan oleh masyarakat. Tetapi hal ini tidak dapat hanya dibebankan pada kelompok ataupun geng yang dimiliki remaja tersebut. Karena remaja merupakan individu yang bebas dan masing-masing dari mereka tentu memiliki keunikan, cirri khas dan karakter bawaan dari keluarga.

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa kelompok remaja merupakan sekelompok remaja dengan nilai, keinginan dan nasib yang sama. Tetapi, masa remaja memang merupakan masa dimana seseorang belajar bersosialisasi dengan sebayanya secara lebih mendalam dan dengan itu pula mereka mendapatkan jati diri dari apa yang mereka inginkan.


Terlepas dari semua itu, masa remaja merupakan masa yang indah dalam hidup manusia, dan dalam masa yang akan datang, akan menjadikan masa remaja merupakan tempat untuk memacu landasan dalam menggapai kedewasaan. Berawal dari remaja yang tumbuh dari orang yang bergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut berhubungan dengan yang lainnya dalam gaya dewasa.


http://sellytricia.multiply.com/journal/item/15/Artikel_Soft-skill_ilmu_Sosial_Dasar