Laman

Minggu, 18 Mei 2014

Teori Organisasi Umum 2 #TUGAS KE-3

Nama : Nurul Ulfah
Kelas : 2KA15
NPM : 15112553

1. JENIS – JENIS PASAR
         Sesuai dengan bentuknya, pasar memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Menurut bentuknya pasar di bagi menjadi dua yaitu pasardari sisi penawaran dan pasar dari sisi permintaan. 
a.  Bentuk – bentuk pasar dari Sisi Penawaran : Dari cirinya dapat terlihat pengertian masing-  masing dengan mengambil bentuk pasar dari sisi penawarannya. Sebagai berikut :
  Pasar persaingan sempurna 
  Persaingan monopolistic 
  Oligopoly
  Monopoli
b.  Bentuk – bentuk pasar dari sisi permintaan :
  Persaingan sempurna
  Persaingan monopolistic
  Oligopsoni
  Monopsoni

 1.  PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
        Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana terdapat banyak pembeli dan banyak penjual yang menjual  barang yang sama, sehingga tidak ada pihak yang bisa mempengaruhi harga pasar. Sebagai akibatnya. Penjual tidak bisa seenaknya menentukan harga. Karena ketidak mampuan dalam menentukan harga pasar, kedua belah pihak (penjual-pembeli) disebut sebagai penerima harga (price taker).

2.  PASAR MONOPOLI
      Monopoli menrupakan pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa sehingga pembeli tidak bisa mendapatkan subtitusinya. Karena itulah penjual dapat menentukan  harga dan dapat memperoleh keuntungan yang tinggi. Ciri utama monopoli adalah tertutupnya pintu masuk kepasar
(barriers to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk kepasar dan bersaing dengan penguasa pasar.

3.  PASAR MONOPOLISTIK
      Pasar persaingan monopolistic terletak diantara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, tetapi posisinya lebih dekat dengan pasar persaingan sempurna. Di pasar ini, sejumlah besar pembeli dan penjual saling menukarkan produk yang relative berbeda (heterogen) sehingga setiap peserta memiliki sedikit kemampuan untuk menetapkan harga produknya.karena harga dipengaruhi oleh diferensiasi produk,
produsen berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar. Sebagai akibatnya, kreativitas produsenpun akan meningkat.

4.  PASAR OLIGOPOLI
       Pasar oligopoli dapat di definisikan sebagai kondisi pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Karena jumlahnya terbatas, mereka cenderung memiliki kendali pada harga pasar. Tak heran bila ada kekhawatiran beberapa produsen akan kerja sama untuk melakukan kerja sama dalam menetapkan harga. Hal ini dapat menguntungkan konsumen tetapi bisa menimbulkan iklim usaha yang kurang sehat.

2. Pengertian dan konsep – konsep Pendapatan Nasional
   Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Perputaran Roda Perekonomian

   Pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut. GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan.

1. Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)
          Seperti diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa.
Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
1.pengeluaran konsumsi rumah tangga,
2.pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis),
3.pengeluaran pemerintah, dan
4.permintaan luar negeri.

2. Pengeluaran Konsumsi
      Merupakan bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari total GDP. Konsumsi dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama (durable goods) seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa (services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri dan barang /jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke Indonesia. Dalam penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan dari angka GDP.

Metode penghitungan Pendapatan Nasional

1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.  Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun.
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a.  Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
     Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi
masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode Pendapatan
    Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh
pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c. Metode Pengeluaran
  Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi
(RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB

    Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
        Masalah PDB Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB . Keterbatasan Perhitungan PDB PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya . 
      PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
       PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.

Sumber : http://botoykoma.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-konsep-konsep-pendapatan.html
http://citra2324.wordpress.com/tag/tugas-softskill/ 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar