DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem
basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data
tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan
kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan
masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak
berwenang.
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
I. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
I. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:
1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama
field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature
boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field
dan bentuk validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian dari
struktur tabel.
2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin
banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang
panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement
(yang nilainya bertambah otomatis)
3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga
seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk
mempermudah pemakai dalam menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan
query, pembuatan laporan, pembuatan screen untuk berinteraksi dengan
data, bahkan hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis data
secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.
4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk
pemakai tunggal, juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun
aplikasi basis data, sehingga DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu
bahkan aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi basis data
sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data
yang kita gunakan untuk menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar